MAKALAH
AKUNTANSI INTERNASIONAL
TRANSLASI
MATA UANG ASING
Nama :
Muhammad Fahruroji
NPM :
25213894
Kelas :
4EB29
Mata
Kuliah : Akuntansi Internasional
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Translasi
tidak sama dengan konversi atau pertukaran dari satu mata uang ke mata uang
lain secara fisik. translasi hanya perubahan satuan unit moneter, seperti
halnya sebuah neraca yang dinyatatakan dalam pound inggris disajikan ulang ke
dalam nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan
tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi
Saldo – saldo dalam
mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata uang domestic
berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing yaitu harga satu unit suatu mata uang
yang dinyatakan dalam mata uang lainnya. Mata uang Negara dagang utama dibeli
dan dijual dalam pasar global. Dengan dihubungkan lewat jaringan telekomunikasi
yang canggih, para pelaku pasar mencakup bank dan perantara mata uang lainnya,
kalangan usaha, para individu, dan pedagang professional.
Transaksi
mata uang asing terjadi pada pasar spot, forward, atau swap. Mata uang yang
dibeli atau dijual pada spot umumnya harus dikirimkan secepatnya, yaitu dalam
waktu 2 hari kerja. Kurs pasar spot dipengaruhi oleh banyak factor, termasuk
perbedaan tingkat inflasi antar Negara, perbedaan suku bunga nasional dan
ekspektasi terhadap arah nilai tukar di masa mendatang. Transaksi pada pasar
forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan
jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan.
Kuotasi pada pasar forward dinyatakan dengan diskonto atau premium dari kurs
spot.
Transaksi
swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau penjualan spot atau
pembelian forward, atas suatu mata uang secara bersamaan. Investor sering
memanfaatkan transaksi swap untuk mengambil keuntungan dari tingkat suku bunga
yang lebih tinggi di suatu Negara asing, dalam kesempatan yang sama melindungi
diri terhadap pergerakan yang tidak menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta
asing.
Sehubungan
dengan hal diatas, maka pada makalah ini kami akan membahas mengenai “Translasi
Mata Uang Asing”
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan translasi mata uang
asing ?
2. Bagaimana metodologi dalam translasi mata
uang asing ?
3. Bagaimana perkerbangan akuntansi translasi
mata uang asing ?
4. Bagaimana praktik translasi di
negara-negara lain ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui secara lebih mendalam
mengenai translasi mata uang asing.
1.4 Manfaat
Dalam makalah ini diharapkan
dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak, yaitu:
1. Bagi Penulis
Bagi pihak penulis
makalah ini diharapkan bermanfaat sebagai bagian dari proses belajar, dan juga
diharapkan akan menambah pengetahuan penulis dalam meningkatkan penguasaan terhadap
ilmu pengetahuan yang diperoleh dan dipelajari selama penulis menuntut ilmu di
lingkungan kampus.
2. Bagi Pembaca / Pihak Lain
Sebagai bahan bacaan
untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai translasi mata uang.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Translasi Mata Uang
Pengertian
Translasi Translation adalah proses pernyataan kembali informasi laporan
keuangan dari satu mata uang ke mata uang lain. • Isu kurs dikombinasikan
dengan berbagai methode translasi yang dapat digunakan dan perlakuan
“Laba/Rugi” translasi yang berbeda membuat perbandingan hasil-hasil laporan
keuangan dari satu perusahaan ke perusahaan lain atau perusahaan yang sama
dalam periode yang berbeda menjadi hal yang sulit.
Translasi
mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang
ke mata uang lainnya.Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan
laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca informasi
mengenai operasional perusahaan secara global, dengan memperhitungkan laporan
keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk
perusahaan.
Perusahaan
dengan operasi luar negeri yang signifikan menyusun laporan keuangan
konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman
yang holistic atas operasi perusahaan, baik domestic dan luar negeri. Untuk
mencapai hal ini, laporan keuangan anak perusahaan luar negeri yang
berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang pelaporan
induk perusahaan. Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang
ke mata uang lainnya disebut sebagai translasi.
Dalam translasi mata
uang asing terdapat beberapa istilah yaitu:
a. Konversi, merupakan pertukaran suatu
mata uang ke dalam mata uang lain.
b. Kurs kini, merupakan nilai tukar yang
berlaku pada tanggal laporang keuangan yang relevan.
c. Posisi aktiva bersih yang beresiko,
merupakan kelebihan aktiva yang diukur dalam atau berdenominasi dalam mata uang
asing dan di translasikan dengan menggunakan kurs kini dari kewajiban yang
diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan
menggunakan kurs kini.
d. Kontrak pertukaran forward, merupakan
suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata uang dari Negara yang berbeda dengan
menggunakan kurs tertentu (kurs forward) pada tanggal tertentu di masa depan.
e. Mata uang fungsional, merupakan mata uang
utama yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha.
Biasanya mata uang tersebut adalah mata uang Negara dimana perusahaan itu
berlokasi.
f. Kurs histories, merupakan kurs nilai
mata uang asing yang digunakan pada saat suatu aktiva atau kewajiban dalam mata
uang asing dibeli atau terjadi.
g. Mata uang pelaporan, merupakan mata uang
yang digunakan perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.
h. Kurs spot, merupakan nilai tukar untuk
pertukaran mata uang dalam waktu segera.
i. Penyesuaian translasi, merupakan
penyesuaian yang timbul dari proses translasi laporan keuangan dari mata uang
fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang pelaporannya.
2.2 Alasan – Alasan Melakukan Translasi
Adapun beberapa alasan
mengapa transalasi harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Agar para pembaca laporan untuk
mendapatkan pemahaman yang holistic atas operasi perusahaan, baik domestic dan
luar negeri.
b. Translasi mata uang asing merupakan
tantangan bagi perusahaan multinasional untuk menyediakan pengungkapan
informasi keuangan, karena banyak metode translasi yang dapat digunakan yang
menyebabkan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian translasi.
c. Translasi juga dapat digunakan untuk
memberikan kemudahan bagi pembaca laporan keuangan, praktek ini sering disebut
sebagai translasi kemudahan (Confenience).
d. Kurs nilai tukar variable, yang
digabungkan dengan berbagai macam metode translasi yang dapat digunakan yang
menyebabkan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian translasi, membuat
perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lain, atau
perbandingan hasil suatu perusahaan yang sama dari sutau periode ke periode
lain sulit dilakukan.
e. Untuk mencatat transaksi mata uang asing,
mengukur resiko suatu perusahaan terhadap pengaruh perubahan mata uang dan
berkomunikasi dengan para pihak berkepentingan dari luar negeri.
f. Meluasnya peningkatan kebutuhan untuk
menyampaikan informasi akuntansi mengenai suatu perusahaan yang berdomisili di
satu negara kepada pengguna di negara lain, yang timbul dengan tujuan untuk
mencatatkan sahamnya di suatu bursa efek luar negeri, melakukan akuisisi atau
usaha patungan dengan pihak asing, atau ingin mengomunikasikan hasil operasi
dan posisi keuangan kepada para pemegang saham asingnnya.
2.3 Latar Belakang Dan Terminologi
Translasi
tidak sama dengan konversi (pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain
secara fisik). translasi hanya perubahan satuan unit moneter, seperti halnya
sebuah neraca yang dinyatatakan dalam poundsterling inggris disajikan ulang ke
dalam nilai ekuivalen dolar AS, Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan
tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi
Transaksi mata uang
bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward atau pasar swap.
a. Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai
factor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar Negara, perbedaan pada
saham nasional dan espektasi mengenai arah tingkat mata uang selanjutnya, kurs
ini bersifat langsung atau tidak langsung.
b. Kurs pada pasar forward adalah
persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan
untuk masa yang akan dating. Transaksi pada pasar forward mendapatkan potongan
atau premi dari pasar spot atau sebagai tingkat pasar forward.
c. Transaksi kurs swap melibatkan pembelian
spot dan penjualan forward yang simultan atau penjualan forward yang simultan
atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang.
Jika nilai tukar mata
uang asing relatif stabil. translasi mata uang asing keuangan tidak akan sulit
daripada mentranslasikan perinchi atau kaki terhadap pedanaan metric tersebut.
Bagaimanapun, nilai tukar tidak pernah stabil. Sistem keuangan pada kebanyakan
negara industri sangat bebas dalam menentukan nilai mereka sendiri pada pasar
saham.
2.4 Pengaruh Alternatif Kurs Translasi Terhadap
Laporan Keuangan
Dalam
melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestic
dapat digunakan 3 nilai tukar yaitu antar lain:
a. Kurs kini (current) adalah kurs nilai tukar
pada saat tanggal laporan keuangan
b. kurs historis (historical) adalah nilai
tukar pada saat suatu aktiva dalam mata unag asing pertama kali diperoleh atau
ketika suatu kewajiban dalam dalam mata uang asing pertama kali terjadi.
c. kurs rata-rata (average) adalah rata-rata
sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini.
Pada saat
mempertimbangkan keuntungan dan kerugian nilai tukar penting untuk membedakan
antara keuntungan atau kerugian dari transaksi dan tranlasi. suatu transaksi
yang direalisasi menimbulkan keuntungan dan kerugian yang nyata. seacara umum
para akuntan menyutujui bahwa keuntungan dan kerugian seperti itu harus
tercermin secepatnya dalam laba. sebaliknya, penyesuain translsasi bersifat
belum direalisasi atau masih diatas kertas.
Kegiatan operasional
yang memberikan keuntungan sebelum transaksi mata uang asing mungkin akan
mengalami kerugian atau keuntungan yang menurun setelah translasi mata uang
asing
2.5 Transaksi Mata Uang
Perbedaan
karakteristik pada transaksi mata uang asing adalah perjanjian yang dipengaruhi
oleh mata uang asing. Transaksi mata uang asing mungkin menggunakan satu mata
uang akan tetapi dihitung dengan mata uang lain. Untuk mengerti alasannya,
pertama-tama pertimbangkan gagasan mengenai mata uang fungsional.
FAS No. 52 keputusan
pihak yang berwenang AS pada akuntansi untuk mata uang asing, mengamanatkan
persyaratan untuk transaksi mata uang asing.
a. Pada tanggal transaksi diakui, setiap
aset, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan atau kerugian yang muncul harus
dihitung dan dicatat dalam mata uang fungsional dalam catatan secara
keseluruhan dengan pengaruh nilai tukar pada saat itu.
b. Pada setiap tanggal neraca, neraca
tercatat yang menggunakan mata uang selain mata uang fungsional ik pada
pencatatan harus disesuaikan untuk menggambarkan nilai tuka saat itu.
Terdapat dua cara untuk
melakukan pembukuan bagi keuntungan dan kerugian transaksi
a. Perspektif Transaksi Tunggal, Pada
transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan
sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa
transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal
b. Perspektif Ganda, Pada perspektif
transaksi ganda, penerimaan piutang krona mempertimbangkan kejadian yang
terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.
Untuk tujuan
keseragaman FAS No.52 membutuhkan metode pembukuan transaksi ganda untuk
transaksi mata uang asing.
2.6 Translasi Mata Uang
Perusahaan
yang beroperasi secara internasional menggunkan berbagai metode untuk
menyatakan aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban yang dinyatakan dalam mata
uang asing menjadi dalam mata uang domestik. Metode translasi ini dapat
diklasifikasikan, yaitu:
a. Metode Nilai Tukar Tunggal
Metode ini
mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat ini,
terhadap semua saham dan mata uang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing
secara umum ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut
diakui.
b. Metode Nilai Tukar Ganda
Metode nilai tukar
ganda mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses translasi
mata uang asingnya.
c. Metode Current-Noncurrent
Pada metode current moment, asset lancer yang dimiliki
anak perusahaan pada saat itu (contoh, asset yang biasanya bisa dikonversikan
ke kas dalam satu tahun) dan utang lancar (kewajiban yang jatuh tempo dalam
satu tahun) ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka pada
laporan keuangannya dengan kurs saat ini. Aset dan kewajiban noncurrent ditranslasikan
pada kurs historis. Item laporan laba rugi (kecuali untuk biaya depresiasi dan
amortisasi) ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap
bulan atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode
dilaporkan. Biaya depresiasi dan amortisasi ditranslasikan pada kurs historis
dengan pengaruh saat modal yang dimiliki didapatkan.
d. Metode Moneter-Nonmoneter
Metode
moneter-nonmoneter juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan
nilai tukar mata uang asing yang sesuai. Asset dan kewajiban moneter (contoh,
klaim dan kewajiban untuk membayar sejumlah tagihan dengan mata uang dimasa
yang akan datang) ditranslasikan dalam kurs saat ini. Item nonmoneter (asset
tetap, investasi jangka panjang dan persediaan) ditranslasikan dalam kurs
historis. Item laporan laba rugi ditranslasikan dengan prosedur yang sama
dengan yang dijelaskan untuk konsep current-nonncurrent.
e. Metode Kurs Sementara
Dengan metode kurs
sementara, translasi mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah item yang
dihitung. Hal tersebut hanya mengubah unit perhitungan saja. Pada metode kurs
sementara, item moneter seperti kas, piutang dan utang ditranslasikan dalam
kurs nilai saat itu. Item nonmoneter ditranslasikan pada kurs yang menjada
dasar perhitungan awal. Secara spesifik, asset yang dihitung harga perolehannya
pada laporan dengan mata uang asing ditranslasikan pada kurs historis.
Keuntungan dan Kerugian
Translasi Mata Uang :
a. Penangguhan
Beberapa analisis
tentang penangguhan dengan dasar bahwa nilai tukar tidak akan berbalik dengan
sendirinya. Bahkan jika terjadi, penyesuaian karena nilai tukar penangguhan
dalam memprediksi perubahan nilai tukar ada;ah tugas yang paling sulit
b. Penangguhan dan amortisasi
Beberapa perusahaan
menangguhkan keuntungan dan kerugian serta mengamortisasi penyesuaian melebihi
umur manfaatnya pada masa item neraca terkait. Pendekatan semacam ini terkadang
dikritik dengan dasar teori dan praktik
c. Penangguhan sebagian
Pilihian ketiga dalam
akuntansi untuk keuntungan dan kerugian hasil translasi mata uang asing adalah
dengan mengakui kerugian segera saat terjadi, akan tetapi mengakui keuntungan
hanya jika terealisasi
d. Tidak Ada Penangguhan
Pilihan laporan akhir
yang dilakukan oleh banyak perusahaan diseluruh dunia adalah untuk mengenali
secara cepat mengenai keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dalam
laporan laba-rugi
2.7 Perkembangan Akuntansi Translasi
• Sebelum 1965
Praktik translasi
kebanyakan perusahaan AS dipandu oleh Accounting Research Bulletin (ARB No. 4)
yang kemudian diterbitkan kembali sebagai Bab 12 dalam ARB No. 43. Pernyataan
ini mendorong penggunaan metode kini-nonkini. Keuntungan atau kerugian
transaksi langsung dimasukan ke dalam laba. Keuntungan atau kerugian bersih
saling dihapuskan selama periode berjalan. Kerugian translasi bersih diakui
dalam laba tahun berjalan, sedangkan keuntungan translasi bersih ditangguhkan
dalam akun penundaan neraca dan digunakan untuk menghapuskan kerugian translasi
pada masa mendatang.
• 1965-1975
Bab 12 ARB No. 43
memperbolehkan pengecualian tertentu atas metode kini-nonkini. Dalam keadaan
tertentu, persediaan dapat ditranslasikan berdasarkan kurs historis. Utang
jangka panjang yang timbul Karena pembelian aktiva jangka panjang dapat
ditranslasikan berdsarkan kurs kini apabila terjadi perubahan kurs nilai tukar
besar (dan dianggap tetap). Setiap berbedaan akuntansi disebabkan oleh
penyajian ulang utng diperlakukan sebagai bagian dari biaya perolehan aktiva.
Menstralasikan seluruh utang dan piutang dalam mata uang asing berdasarkan kurs
kini diperbolehkan setelah Accounting Principle Board Opinion No. 6 dikeluarkan
pada tahun 1965. Perubahan terhadap ARB No. 43 kini memberikan pilihan
translasi yang lain bagi perusahaan.
• 1975-1981
Untuk mengakhiri
keaneragaman perlakuan yang diperbolehkan menurut standar translasi sebelumnya,
FASB mengeluarkan FAS No.8 yang kontroversial pada tahun 1975. Penangguhan
keuntungan dan kerugian translasi tidak diperbolehkan lagi. Keuntungan dan
kerugian translasi dan transaksi mata uang asing harus diakui dalam laba selama
periode perubahan kurs nilai tukar.
Reaksi perusahaan
terhadap FAS 8 beraneka ragam. Beberapa pihak mendukung dasar teori yang
digunakan, sedangkan banyak yang lain mengecam karena distorsi yang dapat
ditimbulkan dalam laba perusahaan yang dilaporkan. FAS No.8 dikritik karena
menyebabkan hasil akuntansi yang tidak sesuai dengan kenyataan ekonomi.
Pengaruh yo-yo FAS No.8 terhadap laba perusahaan juga menimbulkan perhatian di
kalangan eksekutif sejumlah perusahaan multinasional. Mereka mengkhawatirkan
laba perusahaan yang dilaporkan akan terlihat lebih fluktuatif bila
dibandingkan dengan laba perusahaan domestic dan dengan demikian akan menekan
harga saham perusahaan.
• 1981-hingga kini
Pada bulan Mei 1978,
FASB mengundang komentar publik terhadap 12 pernyataan pertama yang
dikeluarkannya, dimana banyak yang menanggapi ketidakpuasan publik tentang FAS
No. 8 sehingga FASB mempertimbangkan kembali FAS No. 8 dan setelah melalui
banyak ertemuan dan dua draft sementara, menerbitkan Statement Of Financial
Accounting Standards No. 52 pada tahun 1981.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Translasi mata uang asing penting adanya
apalagi untuk perusahaan besar karena untuk mempermudah investor asing
menanamkan modalnya namun banyak permasalahan yang berhubungan dengan translasi
mata uang asing nilai relatif kadang mengalami perubahan, yang bisa dipengaruhi
oleh inflasi. Translasi mata uang asing akan terus berkembang di berbagai
negara serta telah banyak praktik-praktik translasi mata uang asing di berbagai
belahan dunia seperti Indonesia, Amerika, Inggris dan lainnya secara teori yang
merupakan transaksi yang kompleks.
Proses
penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya
disebut sebagai translasi. Transaksi mata uang asing terjadi pada pasar spot,
forward, atau swap. Mata uang yang dibeli atau dijual pada spot umumnya harus
dikirimkan secepatnya, yaitu dalam waktu 2 hari kerja. Kurs pasar spot
dipengaruhi oleh banyak factor, termasuk perbedaan tingkat inflasi antar
Negara, perbedaan suku bunga nasional dan ekspektasi terhadap arah nilai tukar
di masa mendatang.
Transaksi
pada pasar forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang
dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa
depan. Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau
penjualan spot atau pembelian forward, atas suatu mata uang secara bersamaan.
Dalam
melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestic
dapat digunakan 3 nilai tukar yaitu antar lain kurs rata-rata (average), kurs
historis (historical), dan Kurs kini (current).
Referensi :
Choi, Frederick D. S. dan Gary K.
Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar