MAKALAH
AKUNTANSI INTERNASIONAL
STANDAR
AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL
Nama
: Muhammad Fahruroji
NPM
: 25213894
Kelas
: 4EB29
Mata
Kuliah : Akuntansi Internasional
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2017
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
IFRS (Internasional Financial Reporting
Standards) saat ini selalu menjadi pembahasan akuntansi dalam setiap forum
akuntansi baik domestik, regional, maupun internasional. Pelaporan keuangan
berbasis IFRS telah menjadi sorotan setiap negara, terutama untuk negara-negara
maju dan berkembang. Perlahan-lahan negara-negara di Eropa, Amerika Utara, dan
Asia melakukan konvergensi IFRS yang dinilai memiliki manfaat dalam peningkatan
arus investasi global. Hal tersebut memungkinkan adanya kemudahan akses
perusahaan domestik melakukan ekspansi secara internasional tanpa kesulitan
atas penyesuaian laporan keuangan perusahaan tersebut nantinya di negara lain.
Konvergensi standar akuntansi
internasional dan nasional mencakup penghapusan mencakup penghapusan berbagai
perbedaan secara perlahan melalui upaya kerja sama antara IASB (International
Accounting Standard Board), penentu standar nasional, dan kelompok lain yang
menginginkan solusi terbaik bagi persoalan akuntansi dan pelaporan. Meskipun
terdapat istilah penghapusan dalam makna konvergensi, namun konvergensi bisa
mencakup pembuatan standar baru yang belum tercantum dalam standar yang sudah
ada.
Konvergensi Akuntansi mencakup
konvergensi (1) standar akuntansi (yang membahas ukuran dan penyajian), (2)
penyajian terkait penawaran surat berharga dan daftar bursa efek yang dibuat
oleh perusahaango public, dan (3) standar audit). Pada akhirnya
konvergensi IFRS akan menghasilkan keseragaman dalam pelaporan keuangan di
dunia internasional. Hal ini akan mempermudah pihak yang berwenang aktif dalam
ruang lingkup pelaporan keuangan, baik pembuat standar, perusahaan, regulator,
maupun auditor dalam memahami penerapan IFRS di berbagai negara sehingga
sejalan dengan tuntutan pelaporan keuangan di era arus globalisasi yang kian berkembang
pesat. Pemaparan singkat di atas melatarbelakangi tim penyusun untuk menyusun
makalah berjudul “Standar Audit dan Akuntansi Global”. Judul tersebut diambil
dari judul pada pertemuan ke-8 (tujuh) materi mata kuliah Teori Akuntansi.
B. Topik Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, tim
penyusun membuat topik permasalahan terkait makalah “Standar Audit
dan Akuntansi Global”
sebagai berikut:
- Apakah
maksud dari konvergensi standar akuntansi?
- Apa
saja manfaat konvergensi akuntansi?
- Apa
saja peristiwa penting dalam sejarah penyusunan standar akuntansi
internasional?
- Apa
saja organisasi-organisasi besar internasional yang mendukung konvergensi
standar akuntansi?
- Bagaimana
organisasi-organisasi besar internasional yang mendukung konvergensi
standar akuntansi?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini
adalah untuk memperluas pemahaman pembaca terkait konvergensi standar akuntansi
secara internasional. Tim penyusun mengharapkan pembahasan dalam makalah ini
dapat menambah pengetahuan pembaca dalam memahami dan menganalisa perkembangan
konvergensi standar akuntansi secara internasional dan dampaknya terhadap arus
globalisasi.
PEMBAHASAN
A. SURVEI KONVERGENSI
INTERNASIONAL
1. Manfaat Konvergensi Internasional
Pendukung konvergensi internasional
menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah dirasakan. Donald T Nicolaisen,
mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat, pada
pertemuan IASB (International Accounting Standard Board) tanggal 28
September 2004 menyatakan bahwa dengan memiliki standar berkualitas tinggi
dalam akuntansi, audit, dan pengungkapan akan menguntungkan investor serta akan
mengurangi biaya akses masuk pasar modal seluruh dunia. Hal ini jelas menjadi
dorongan bagi para badan standar akuntansi di setiap negara untuk mencoba
menerapkan IFRS dikarenakan dapat berefek positif terhadap iklim investasi di
negara masing-masing.
PricewaterhouseCoopers melaporkan bahwa
surat kabar terkini mengusulkan “global GAAP (prinsip akuntansi yang berlaku
umum)”. Keuntungannya antara lain:
- Standar
laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di
seluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya
modal akan dikurangi.
- Para
investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi.
Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi.
Transaparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
- Perusahan-perusahaan
dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger dan
akuisisi area usaha.
- Pengetahuan
dan keahlian akuntansi dapat ditransfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
- Ide-ide
terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan
dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.
2. Kritik terhadap Standar
Internasional
Proses menjadikan standar akuntansi
menjadi standar internasional juga menuai kritik. Beberapa pihak mengatakan
bahwa penentuan standar akuntansi internasional merupakan solusi yang terlalu
sederhana atas masalah yang rumit. Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi
standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan
harus merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi
yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional
tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Kritikus bersikeras bahwa standar
internasional tidaklah cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah,
terutama perusahaan yang tidak terdaftar dan tanpa akuntabilitas public. Untuk
mengatasi masalah ini, sebuah versi dari “big GAAP/little GAAP-(prinsip
akuntansi yang berlaku umum besar/kecil)” telah disusun dengan mengacu pada
standar internasional bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dan disusun
mengacu pada standar yang disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan lainnya.
3. Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Seiring berkembangnya penerbitan dan
perdagangan ekuitas di seluruh dunia, masalah-masalah yang berhubungan dengan
pendistribusian laporan keuangan dalam yurisdiksi luar negeri menjadi lebih
penting. Masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan dengan adanya konvergensi
internasional, yang mempermudah akses laporan keuangan untuk lintas batas
negara.
Dua pendekatan lainnya telah
dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi masalah-masalah yang berhubungan
dengan pengajuan laporan keuangan lintas negara, antara lain: (1) rekonsiliasi,
dan (2) pengakuan bersama (yang juga dikenal dengan sebutan ‘reciprocity’
–timbal balik). Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan
keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus
menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti
laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana
laporan keuangan dilaporkan. Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator
di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan
pada prinsip-prinsip negara asal.
4. Evaluasi
Pertentangan mengenai harmonisasi atau
konvergensi memang tidak dapat sepenuhnya diselesaikan. Opini-opini yang
menentang harmonisasi memiliki manfaat tersendiri. Namun, bukti-bukti terbaru
menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi akuntansi internasional mengenai
akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima secara luas sehingga
kecenderungan konvergensi internasional akan terus berlanjut atau bahkan
meningkat. Semakin banyak negara yang mulai mengadopsi IFRS secara sukarela
karena banyaknya manfaat di masa mendatang. Kemajuan dalam proses harmonisasi
pengungkapan dan audit dinilai mengesankan. Keberhasilan usaha-usaha konvergensi
terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi internasional dapat menjadi
cirri bahwa konvergensi terjadi sebagai respons alami terhadap tuntutan
ekonomi.
B. BEBERAPA PERISTIWA PENTING DALAM SEJARAH
PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
Berikut adalah beberapa peristiwa
penting dalam sejarah penyusunan standar akuntansi internasional yang menjadi
tonggak pengembangan standar akuntansi tersebut:
- Tahun
1973: Pendirian International Accounting
Standars Committee (IASC).
- Tahun
1976 : Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)
mengeluarkan Deklarasi Inventasi yang berisi arahan mengenai “Pengungkapan
Informasi”.
- Tahun
1977: Pendirian International Federation of Accountans (IFAC).
- Tahun
1977 : Dewan Sosial Ekonomi PBB mengeluarkan laporan empat bagian
tentang Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan untuk Badan Hukum
Transnegara.
- Tahun
198 : London Stock Exchange (LSE) mengharuskan perusahaan mematuhi
standar akuntansi internasional jika tidak tergabung di Inggris dan
Irlandia.
- Tahun
1989: IASC mengeluarkan draft pembukaan 32 mengenai komparabilitas
laporan keuangan dan menerbitkan kerangka kerja bagi penyusunan dan
penyampaian laporan keuangan.
- Tahun
1996 : Securities and Exchange Commission (SEC) mendukung tujuan
IASC.
- Tahun
2001 : Internasional Accounting Standards Board (IASB)
menggantikan IASC. Standar IASB dikenal sebagai International Financial
Reporting Standards (IFRS).
- Tahun
2002: IASB dan FASB menandatangani “Norwalk Agreement” dan
konvergensi terjadi antara standar internasioanl dan standar akuntansi AS.
- Tahun
2003: European Council menyetujui pengembangan Pedoman Keempat dan
Ketujuh Uni Eropa yang menghilangkan inkonsistensi antara pedoman yang
lama dan IFRS.
- Tahun
2004 : Australian Accounting Standard Board mengumumkan niatnya
mengadopsi IFRS sebagai Standar Akuntansi Australia.
- Tahun
2005: Menteri Keuangan CIna melakukan konvergensi Standar Akuntansi
Cina dan IFRS tahun 2007. Badan Standar Akuntansi Kanada menghilangkan
GAAP Kanada dan diganti IFRS pada tahun 2011. IASB dan Badan Standar
Akuntansi Jepang meluncurkan proyek konvergensi.
- Tahun
2006: IASB menerbitkan laporan tentang hubungan kerjanya dengan
penyusun standar akuntansi lainnya.
- Tahun
2007: SEC mengajukan penghapusan persyaratan rekonsiliasi bagi
perusahaan-perusahaan yang menggunakan IFRS.
C. IKHTISAR ORGANISASI BESAR INTERNASIONAL
YANG MENDUKUNG KONVERGENSI AKUNTANSI
1. International Accounting Standards
Board (IASB)
Tujuan dari IASB adalah :
- Mengembangkan
untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas
tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut
informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan
keuangan dan kondisi keuangan lainnya.
- Memajukan
penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
- Memperhatikan
kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna
memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
- Meningkatkan
kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar
Akuntansi International dan Standar Pelaporan Keuangan International.
2. Commision of European Union (EU)
Uni Eropa didirikan tahun 1957 dan
merupakan hasil dari Pakta Roma, dengan tujuan menyelaraskan sistem hukumn dan
sistem ekonomi negara-negara anggotanya. Berbeda dengan IASB, yang tidak
memiliki wewenang untuk mengharuskan penerapan standar akuntansinya, Komisi
Eropa (EC, yang merupakan badan pengatur Uni Eropa) memiliki kekuasaan penuh
untuk menerapkan instruksi akuntansinya ke seluruh Negara yang menjadi
anggotanya.
Salah satu cita-cita Uni Eropa adalah
untuk mencapai penggabungan pasar keuangan Eropa. Untuk mencapai cita-citanya
ini, Uni Eropa telah memperkenalkan intruksi dan melaksanakan prakarsa besar untuk:
- Meningkatkan
modal untuk basis Eropa.
- Menetapkan
kerangka hokum bersama dalam pasar sekuritas dan derivatif.
- Mencapai
satu susunan standar akuntansi bagi-bagi perusahaan-perusahaan yang
terdaftar.
3. International Organization of
Securities Commissions (IOSCO)
Tujuan dari IOSCO adalah:
- Bekerja
bersama untuk memajukan peraturan standar tinggi agar dapat memelihara
pasar yang adil, efisien, dan baik.
- Bertukar
informasi tentang pengalaman setiap negara guna memajukan perkembangan
pasar domestic.
- Menyatukan
usaha setiap negara untuk membuat standar dan pengawasan yang tepat
terhadap transaksi sekuritas di setiap negara.
- Saling
membantu memajukan integritas pasar dengan menerapkan standar-standar
secara teliti dengan menindak segala pelanggaran.
4. International Federation of
Accountants (IFAC)
Misi IFAC adalah memperkuat profesi
akuntansi di seluruh dunia dan memberikan peran terhadap perkembangan ekonomi
internasional yang kuat dengan mendirikan dan memajukan kesetiaan terhadap
standar professional berkualitas tinggi, memperluas konvergensi internasional,
dan berbicara mengenai masalah kepentingan publik dimana keahlian profesi
tersebut lebih relevan.
5. Kelompok Kerja Para Ahli Antar
Pemerintahan PBB Dalam International Standards of Accounting and
Reporting (ISAR)
ISAR didirikan tahun 1982, dengan
cita-cita : memajukan transparansi, reliabilitas, dan keterbandingan akuntansi
dan pelaporan badan hukum. begitu pun untuk meningkatkan pengungkapan pada
penguasaan badan hukum oleh perusahaan-perusahaan di negara berkembang dan
negara yang sedang mengalami transisi ekonomi.
6. Organization of Economic Cooperation
and Development (OECD)
OECD merupakan organisasi internasional
yang terdiri atas 30 negara perekonomian pasar (sebagian besar negara
industri). Badan pengurus OECD bernama Dewan OECD dan memiliki jaringan sekitar
200 komite dan kelompok pekerja. OECD mempublikasikan Tren Pasar Keuangan dua
kali setahun, yang menilai tren dan prospek di pasar keuangan nasional dan
internasional di wilayah OECD. Kegiatan pentingnya adalah memajukan pengaturan
yang baik di sector Negara maupun swasta.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konvergensi internasional saat ini
tengah menjadi perbincangan hangat di dunia internasional. Harmonisasi standar
akuntansi setiap negara melalui IFRS menghasilkan kesalarasan pemahaman laporan
keuangan dengan skala internasional. Banyak manfaat dan keuntungan dari
penerapan IFRS di suatu negara, meskipun ada hambatan-hambatan dalam masa
transasisi adopsi IFRS. IFRS tidak hanya menjadi standar akuntansi acuan di
dunia internasional, namun menjadi pedoman dalam menyusun standar audit yang
nantinya dapat berskala internasional pula.
DAFTAR
PUSTAKA
Choi, Frederick D.S dan Gary K.
Meek. Akuntansi Internasional Jilid 2. 2010. Jakarta: Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar