SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI
INTERNASIONAL
Sejarah Akuntansi Internasional
Akuntansi diperkenalkan
pertama kali di Italia pada abad 14 dan 15. Pada saat itu akuntansi dilakukan
dengan melakukan double entry bookkeeping (sistem pembukuan
berpasangan).Akuntansi modern dimulai sejak double entry accounting ditemukan
dan digunakan didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double
entry bookkeeping) yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli (th 1447). Luca Pacioli
lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli
matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Lucalah
orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double
accounting system dalam bukunya berjudul : Summa the arithmetica geometria
proportioni et proportionalita di tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang
berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni
Luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu
dan mempublikasikannya. Hal ini diakui sendiri oleh Luca (Radebaugh, 1998) “Pacioli
did not claim that his ideas were original, just that he was the one who was
trying to organize and publish them. He objective was to publish a popular book
that could be used by all, following the influence of the venetian businessmen
rather than bankers”. Praktek bisnis dengan metode venetian yang menjadi
acuan Luca menulis buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya
di Italia namun hampir disemua negara eropah seperti Jerman, Belanda, Inggris.
“ Pembukuan ala Italia “ kemudian beralih ke Jerman
untuk membantu para pedagang zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada saat
bersamaan filsuf bisnis Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodic
dan pemerintah Perancis menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan
akuntabilitas pemerintah.
Tahun 1850-an double
entry bookkeeping mencapai Kepulauan Inggris yang menyebabkan tumbuhnya
masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik yang terorganisasi di
Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an. Praktik akuntansi Inggris menyebar ke
seluruh Amerika Utara dan seluruh wilayah persemakmuran Inggris. Selain itu
model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia, Sistem akuntansi
Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah pemerintahan Perancis.
Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia, dan Kekaisaran
Rusia.
Paruh Pertama abad 20,
seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan masalah akuntansi
muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademi
tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia
Barat.
PERKEMBANGAN AKUNTANSI INTERNASIONAL
Akuntansi masa kini
telah berkembang dalam tahap masa kedewasaan menjadi suatu aspek integral dari
bisnis dan keuangan global. Keputusan yang berasal dari data-data akuntansi,
pengetahuan mengenai isu-isu akuntansi internasional menjadi sangat penting
untuk mendapatkan interpretasi dan pemahaman yang tepat dalam komunikasi bisnis
internasional.
Sejarah akuntansi dan
akuntan, memperlihatkan perubahan yang terus menerus secara konsisten. Pada
suatu waktu, akuntansi lebih mirip sistem pencatatan bagi jasa-jasa perbankan
tertentu dan bagi rencana pengumpulan pajak. Kemudian muncul pembukuan double entry
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan usaha perdagangan. Saat ini akuntansi
beroperasi dalam lingkungan perilaku, sektor publik dan Internasional.
Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar modal besar, baik
domestik maupun internasional.
Menurut Choi dan Muller (1998; 1) ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh dan berevolusi dari ”theorizing” menjadi “Conceptualizing”, yaitu (1) faktor lingkungan, (2) Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan (3) Internasionalisasi dari profesi akuntansi.
Faktor Lingkungan yang Berpengaruh Terhadap Pengembangan Akuntansi
Akuntansi dipengaruhi oleh lingkungan dan sebaliknya akuntansi juga mempengaruhi lingkungan. Choi et. al (1998; 36) menjelaskan sejumlah faktor lingkungan yang diyakini memiliki pengaruh langsung terhadap pengembangan akuntansi, antara lain:
1. Sistem Hukum
2. Sistem Politik
3. Sifat Kepemilikan Bisnis
4. Perbedaan Besaran dan Kompleksitas Perusahaan-Perusahaan Bisnis
5. Iklim Sosial
6. Tingkat Kompetensi Manajemen Bisnis Dan Komunitas Keuangan
7. Tingkat Campur Tangan Bisnis Legislatif
8. Ada Legislasi Akuntansi tertentu
9. Kecepatan Inovasi Bisnis
10. Tahap pembangunan Ekonomi
11. Pola pertumbuhan Ekonomi
12. Status Pendidikan dan Organisasi Profesional
Porsi Pengembangan Akuntansi Internasional
Choi et.al (1998:38) mengungkapkan bahwa secara struktural pengembangan akuntansi internasional yang terjadi sekarang meliputi porsi sebagai berikut :
1. Pola Pengembangan Komparatif
Pendekatan yang dikembangkan oleh Mueller yang berbeda terhadap pengembangan akuntansi dapat diamati di negara-negara barat yang memiliki sistem ekonomi yang berorientasi pasar, meliputi; Pola makorekonomis, pola mikroekonomis, pendekatan disiplin independen, dan pendekatan akuntansi seragam. Wolk & Tearney, (1992; 578) menggagas, bahwa secara teoritis ada tiga model yang disodorkan untuk menyeragamkan pemahaman mengenai akuntansi internasional, yaitu :
1. Absolute uniformity
2. Circumstantial uniformity
3. Purposive uniformity
Absolute uniformity, berarti satu set standar akuntansi yang baik dalam satu format pelaporan keuangan akan berlaku di seluruh komunitas ekonomi internasional tanpa membeda-bedakan keadaan ekonomi dan kebutuhan pemakai. Circumstantial uniformity, berdasarkan basis transnasional yang mengijinkan perbedaan metode akuntansi yang digunakan dimana keberadaan akuntansi ditunjukan. Sedangkan Purposive uniformity, akan mempertimbangkan kedua keadaan perbedaan yang mendasarinya seperti halnya kebutuhan pemakai yang berbeda dan manfaatnya.
2. Pengembangan Kerangka-Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual yang dikembangkan menggunakan dasar pikiran akuntansi sebagai suatu disiplin independen. Faktor-faktor internal atau intrinsic dari akuntansi disusun secara hirarkis dan berhubungan secara horizontal dalam usaha untuk mengembangkan struktur internal yang komprehensif dan konsisten bagi semua aspek disiplin akuntansi keuangan.
3. Perusahaan Multinational (MNCs) sebagai agen pengembangan Akuntansi
Pada saat ini harmonisasi pengukuran akuntansi dan pengungkapan keuangan komprehensif masih jauh dari harapan. Meskipun demikian, dapat ditemui keinginan-keinginan untuk melihat harmonisasi akuntansi global yang lebih besar.
4. Kebutuhan Akuntansi dari negara berkembang
Perhatian akuntansi di negara berkembang meliputi: (1) tipe sistem akuntansi yang sedang dibutuhkan dan (2) pendidikan dan sarana lalin apa yang harus dipakai Negara sedang berkembang untuk memperbanyak akuntan terlatih. Cara yang lain adalah dengan transfer teknologi akuntansi negara maju yang dilakukan secara selektif.
5. Fungsi Akuntansi dalam ekonomi terpusat
Perbedaan yang mendasar antara ekonomi pasar dan ekonomi terpusat adalah bahwa dalam ekonomi terpusat, semua aktivitas ekonomi yang substantive dikelola oleh pemerintah. Choi et. al (1998 ; 52) menggambarkan perbedaan fungsi akuntansi dari ekonomi pasar dan ekonomi pusat dilihat dari struktur organisasi, pembukuan, pengendalian dan audit, dan referensi-referensi untuk follow up.
Aktivitas-Aktivitas Pendukung Pengembangan Akuntansi
Pengembangan akuntansi internasional dibantu secara ekstensif oleh sejumlah bdan pemerintah, asosiasi akuntansi professional, dan institusi. Aktivitas pendukung di luar pergerakan standar internasional secara umum diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Organisasi-organisasi regional: Organisasi-organisasi ini berlaku sebagai penyangga antara kepentingan-kepentingan nasional yang kaku dengan kepentingan-kepentingan internasional yang luas dan merupakan kelompok-kelompok akuntan professional yang bervariasi dalam jumlah dan efektifitasnya.
2. Institusi-institusi: Institusi-institusi yang mendukung akuntansi internasional meliputi parlemen-parlemen dan universitas-universitas di seluruh dunia, serta eksekutif-eksekutif keuangan dan analis-analis keuangan.
Menurut Choi dan Muller (1998; 1) ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh dan berevolusi dari ”theorizing” menjadi “Conceptualizing”, yaitu (1) faktor lingkungan, (2) Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan (3) Internasionalisasi dari profesi akuntansi.
Faktor Lingkungan yang Berpengaruh Terhadap Pengembangan Akuntansi
Akuntansi dipengaruhi oleh lingkungan dan sebaliknya akuntansi juga mempengaruhi lingkungan. Choi et. al (1998; 36) menjelaskan sejumlah faktor lingkungan yang diyakini memiliki pengaruh langsung terhadap pengembangan akuntansi, antara lain:
1. Sistem Hukum
2. Sistem Politik
3. Sifat Kepemilikan Bisnis
4. Perbedaan Besaran dan Kompleksitas Perusahaan-Perusahaan Bisnis
5. Iklim Sosial
6. Tingkat Kompetensi Manajemen Bisnis Dan Komunitas Keuangan
7. Tingkat Campur Tangan Bisnis Legislatif
8. Ada Legislasi Akuntansi tertentu
9. Kecepatan Inovasi Bisnis
10. Tahap pembangunan Ekonomi
11. Pola pertumbuhan Ekonomi
12. Status Pendidikan dan Organisasi Profesional
Porsi Pengembangan Akuntansi Internasional
Choi et.al (1998:38) mengungkapkan bahwa secara struktural pengembangan akuntansi internasional yang terjadi sekarang meliputi porsi sebagai berikut :
1. Pola Pengembangan Komparatif
Pendekatan yang dikembangkan oleh Mueller yang berbeda terhadap pengembangan akuntansi dapat diamati di negara-negara barat yang memiliki sistem ekonomi yang berorientasi pasar, meliputi; Pola makorekonomis, pola mikroekonomis, pendekatan disiplin independen, dan pendekatan akuntansi seragam. Wolk & Tearney, (1992; 578) menggagas, bahwa secara teoritis ada tiga model yang disodorkan untuk menyeragamkan pemahaman mengenai akuntansi internasional, yaitu :
1. Absolute uniformity
2. Circumstantial uniformity
3. Purposive uniformity
Absolute uniformity, berarti satu set standar akuntansi yang baik dalam satu format pelaporan keuangan akan berlaku di seluruh komunitas ekonomi internasional tanpa membeda-bedakan keadaan ekonomi dan kebutuhan pemakai. Circumstantial uniformity, berdasarkan basis transnasional yang mengijinkan perbedaan metode akuntansi yang digunakan dimana keberadaan akuntansi ditunjukan. Sedangkan Purposive uniformity, akan mempertimbangkan kedua keadaan perbedaan yang mendasarinya seperti halnya kebutuhan pemakai yang berbeda dan manfaatnya.
2. Pengembangan Kerangka-Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual yang dikembangkan menggunakan dasar pikiran akuntansi sebagai suatu disiplin independen. Faktor-faktor internal atau intrinsic dari akuntansi disusun secara hirarkis dan berhubungan secara horizontal dalam usaha untuk mengembangkan struktur internal yang komprehensif dan konsisten bagi semua aspek disiplin akuntansi keuangan.
3. Perusahaan Multinational (MNCs) sebagai agen pengembangan Akuntansi
Pada saat ini harmonisasi pengukuran akuntansi dan pengungkapan keuangan komprehensif masih jauh dari harapan. Meskipun demikian, dapat ditemui keinginan-keinginan untuk melihat harmonisasi akuntansi global yang lebih besar.
4. Kebutuhan Akuntansi dari negara berkembang
Perhatian akuntansi di negara berkembang meliputi: (1) tipe sistem akuntansi yang sedang dibutuhkan dan (2) pendidikan dan sarana lalin apa yang harus dipakai Negara sedang berkembang untuk memperbanyak akuntan terlatih. Cara yang lain adalah dengan transfer teknologi akuntansi negara maju yang dilakukan secara selektif.
5. Fungsi Akuntansi dalam ekonomi terpusat
Perbedaan yang mendasar antara ekonomi pasar dan ekonomi terpusat adalah bahwa dalam ekonomi terpusat, semua aktivitas ekonomi yang substantive dikelola oleh pemerintah. Choi et. al (1998 ; 52) menggambarkan perbedaan fungsi akuntansi dari ekonomi pasar dan ekonomi pusat dilihat dari struktur organisasi, pembukuan, pengendalian dan audit, dan referensi-referensi untuk follow up.
Aktivitas-Aktivitas Pendukung Pengembangan Akuntansi
Pengembangan akuntansi internasional dibantu secara ekstensif oleh sejumlah bdan pemerintah, asosiasi akuntansi professional, dan institusi. Aktivitas pendukung di luar pergerakan standar internasional secara umum diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Organisasi-organisasi regional: Organisasi-organisasi ini berlaku sebagai penyangga antara kepentingan-kepentingan nasional yang kaku dengan kepentingan-kepentingan internasional yang luas dan merupakan kelompok-kelompok akuntan professional yang bervariasi dalam jumlah dan efektifitasnya.
2. Institusi-institusi: Institusi-institusi yang mendukung akuntansi internasional meliputi parlemen-parlemen dan universitas-universitas di seluruh dunia, serta eksekutif-eksekutif keuangan dan analis-analis keuangan.
Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
Dunia Akuntansi
Akuntansi
Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan
prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar
akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi
harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam
pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis.
Beberapa
karakteristik era ekonomi global yang ada dalam akuntansi internasional antara
lain:
- Bisnis
internasional
- Hilangnya
batasan-batasan antar Negara era ekonomi global sering sulit untuk
mengindentifikasi Negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini
terjadi pada perusahaan multinasional
- Ketergantungan
pada perdagangan internasional
Selain itu ada 8
(delapan) factor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional, yaitu
:
1. Sumber
pendanaan
Di Negara-negara
dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki focus atas seberapa baik
manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu
investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam
system berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi
memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang
konservatif.
2. Sistem
Hukum
Dunia barat
memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil)
dan hukum umum (kasus). Dalam Negara-negara
hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan
prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan
cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus
per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang
lengkap.
3. Perpajakan
Di kebanyakan
Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan
harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk
keperluan pajak. Ketka akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang
aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.
4. Ikatan
Politik dan Ekonomi
Faktor Politik & Ekonomi sangat mempengaruhi
perkembangan akuntansi internasional karena kebijakan pemerintah dan keadaan
ekonomi saat itu di suatu negara dapat membuat akuntansi sulit berkembang.
5. Inflasi
Inflasi menyebabkan
distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi kecenderungan
(tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun
perusahaan.
6. Tingkat
Perkembangan Ekonomi
Faktor ini
mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian
dan menentukan manakah yang paling utama
7. Tingkat
Pendidikan
Standard praktik
akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan
disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivatif tidak akan
informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten
8. Budaya
Empat dimensi
budaya nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak kekuasaan,
penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.
Perkembangan
Akuntansi Internasional sudah seharusnya diikuti oleh kemampuan individu yang
bergerak dalam bidang akuntansi untuk ikut andil memajukan akuntansi. Akuntansi
Internasional merupakan penghubung antarnegara. Delapan faktor yang
mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional harus dipahami dengan baik
agar tercipta harmonisasi antarnegara yang bertransaksi, di Indonesia sendiri
perkembangan akuntansi internasional sangat pesat, karena telah diiringi oleh
hubungan antar negara lain yang semakin kuat.
B. Klasifikasi
Akuntansi Internasional
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan
dalam dua cara, yaitu: dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi
dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman.
Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan data
prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia.
Pendekatan terhadap Perkembangan Akuntansi
Pendekatan terhadap Perkembangan Akuntansi
Menurut Choi dan Muller (1998; 1) Bahwa ada tiga
kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi
internasional yang terus tumbuh, yaitu (1) faktor lingkungan, (2)
Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan (3) Internasionalisasi dari
profesi akuntansi.
Ketiga faktor tersebut dalam perjalanan/perkembangan
akuntansi sangat berperan dan menentukan arah dari teori akuntansi yang selama
bertahun-tahun dan dekade banyak para ahli mencurahkan tenaga dan pikirannya
untuk mengembangkan teori akuntansi dan ternyata mengalami kegagalan dan hal
tersebut menyebabkan terjadinya evolusi dari ”theorizing” ke “Conceptualizing”.
Porsi Pengembangan Akuntansi Internasional
Selanjutnya Choi et.al (1998 ; 38) mengungkapkan bahwa secara struktural
pengembangan akuntansi internasional yang terjadi sekarang meliputi pola
Pengembangan Komparatif Pendekatan yang dikembangkan oleh Mueller yang berbeda
terhadap pengembangan akuntansi dapat diamati di negara-negara barat yang
memiliki sistem ekonomi yang berorientasi pasar, meliputi; Pola makorekonomis,
pola mikroekonomis, pendekatan disiplin independen, dan pendekatan akuntansi
seragam.
ü Pola Makroekonomis
Tujuan perusahaan bisnis tentu saja lebih sempit
daripada kebijakan ekonomi nasional. Perusahaan mempunyai tujuan tertentu yang
harus dicapai, seringkali beroperasi dalam dimensi dan ruang waktu yang
terbatas, dan bertanggunggugat kepada kelompok-kelompok kepemilikan yang jelas.
Konsekuensinya, tujuan perusahaan secara normal mengikuti kebijakan nasional.
Hal ini bukan kondisi absolut, karena perusahaan bisnis merupakan bagian dari
kepntingan publik yang mempengaruhi dan mengarahkan kebijakan-kebijakan nasional;
jadi ada hubungan sebab-akibat timbal balik. Ada tiga pernyataan yang berkaitan
dengan pola ini yaitu :
i. Perusahaan
bisnis merupakan unit essential dalam struktur ekonomi suatu negara.
ii. Perusahaan
bisnis mencapai tujuannya dengan cara yang terbaik melalui koordinasi erat
aktivitas-aktivitasnya dengan kebijakkan-kebijakkan ekonomi nasional dalam
lingkungannya.
iii. Kepentingan
publik dilayani dengan baik jika akuntansi perusahaan bisnis saling berhubungan
erat dengan kebijakan nasional.
Akuntansi keuangan yang berorientasi pada
makrekonomi mungkin mengakui secara formal nilai penemuan dari mineral atau
kandungan minyak, emnhitung beban depresiasi atas peralatan produkstif
berdasarkan unit produksi, dan mengizinkan penghapusan biaya tertentu dengan
cepat jika hal ini merupakan kepentingan pembangunan ekonomi regional atau
nasional.
ü Pola Mikroekonomis
Ekonomi yang berorientasi pada pasar, termasuk
ekonomi yang tidak begitu banyak mendapat campur tangan administrasi pemerintah
pusat, mempercayakan sebagian besar kesejahteraan ekonomi kepada
aktivitas-aktivitas bisnis dari indvidu-individu dan masing-masing perusahaan
bisnis. Dengan demikian, dalam ekonomi ini, terdapat suatu orientasi fundamental
yang mengarah pada setiap sel dari akivitas ekonomi. Hal ini begitu berurat
berakar di organisasi-organisasi ekonomi barat dimana orientasi ini berlaku
bagi banyak proses bisnis, hukum, legislative dan sosial.
Dengan aktivitas-aktivitas swasta dan bisnis sebagai
inti urusan dalam ekonomi yang berorientasi kepada pasar dan dengan akuntansi
melakukan fungsi jasa bagi bisnis dan perusahaan-perusahaan bisnis, tampaknya
wajar saja bahwa akuntansi akan mengorientasikan dirinya kepada
pertimbangan-pertimbangan mikro yang sama, yang telah terbentuknya secara mapan
dalam lingkungannya.
Beberapa pernyataan yang berkaitan dengan pola ini
menyangkut :
1. Perusahaan
menyediakan titik-titik vokal bagi aktivitas-aktivitas ekonomi
2. Kebijakan
utama perusahaan bisnis adalah untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
3. Optimasi dalam
pengertian ekonomi adalah kebijakkan terbaik perusahaan untuk bertahan
4. Akuntansi,
sebagai cabang ekonomi bisnis, mendapatkan konsep-konsep dan aplikasi-aplikasinya
dari analisis ekonomi.
Konsep akuntansi utama dalam pola pengembangan yang
didasarkan pada mikro ekonomi adalah bahwa proses akuntansi harus
mempertahankan secara konstan jumlah investasi modal moneter dalam perusahaan
dalam nilai riil.
ü Disiplin Independen
Menganggap akuntansi sebagai fungsi jasa dari bisnis
memberikan ruang yang cukup untuk menyimpulkan bahwa akuntansi dapat membangun
kerangka yang berguna bagi dirinya yang disaring dari proses bisnis yang
dilayaninya. Jika hal ini mungkin dilakukan, maka dukungan konseptual dari
suatu disiplin seperti ekonomi tidak dibutuhkan. Akuntansi dengan kata lain ,
bergantung pada dirinya menjadi suatu disiplin yang independen.
ü Keseragaman Akuntansi
Ada tiga pendekatan praktis atas pola pengembangan
keseragaman akuntansi :
a. Pendekatan
bisnis.
Dalam pendekatan ini, keseragaman akuntansi
ditujukan secara khusus kepada pemakai-pemakai tertentu data akuntansi.
Pendekatan ini mempertimbangkan secara penuh karakteristik-karakteristik bisnis
dan lingkungan bisnis tempat dimana data dikumpulkan, diproses dan
dikomunikasikan. Pendekatan ini merupakan suatu pendekatan pragmatis yang
sangat bergantung pada konvensi dan paling sering dipakai dalam perancangan
bagan-bagan akun terpisah yang seragam, yaitu bagi suatu cabang industri atau
perdagangan
b. Pendekatan
ekonomi.
Pendekatan ekonomi bagi keseragaman akuntansi pada
dasarnya adalah pendekatan makro. Pendekatan ini mengakaitkan akuntansi dengan
kebijakan publik. Badan-badan hukum dan peraturan publik digunakan untuk
menjalankan sistem yang telah terbentuk dalam pola pengembangan seperti itu.
Pertimbangan-pertimabangan akuntansi teknis berada pada tingkatan kedua, dan
pertimbangan-pertimbangan kebijakan nasional berada pada tingkatan paling atas.
c. Pendekatan
teknis.
Pendekatan akuntansi teknis atas pengembangan
keseragaman merupakan pekerjaan para akademisi. Pendekatan ini bersifat
analitis, dimana pendekatan ini berusaha memperoleh keseragaman dari
prinsip-prinsip dasar pembukuan double entry. Pendekatan ini juga merupakan
pendekatan umum karena perhatian langsung diberikan kepada
karakteristik-karakteristik bisnis tertentu dari transaksi-transaksi akuntansi
atau proses akuntansi. Terakhir, orientasi yang luas dari pendekatan ini pada
hakekatnya bersifat teoritis.
Wolk & Tearney, (1992; 578) menggagas, bahwa
secara teoritis ada tiga model yang disodorkan untuk menyeragamkan pemahaman
mengenai akuntansi internasional, yaitu :
a) Absolute
uniformity
b) Circumstantial
uniformity
c) Purposive
uniformity
Absolute uniformity, berarti satu set standar
akuntansi yang baik dalam satu format pelaporan keuangan akan berlaku di
seluruh komunitas ekonomi internasional tanpa membeda-bedakan keadaan ekonomi
dan kebutuhan pemakai. Circumstantial uniformity, berdasarkan basis
transnasional yang mengijinkan perbedaan metode akuntansi yang digunakan dimana
keberadaan akuntansi ditunjukan. Sedangkan Purposive uniformity, akan
mempertimbangkan kedua keadaan perbedaan yang mendasarinya seperti halnya
kebutuhan pemakai yang berbeda dan manfaatnya.
C. Negara
Yang Dominan Dalam Perkembangan Praktek Akuntansi
Beberapa negara yang dominan terhadap perkembangan
akuntansi antara lain:
1) Prancis
2) Jepang
3) Amerika
Serikat
Dalam perkembangannya negara Prancis dan Jepang
masih kurang dominan ketimbang Amerika Serikat. Hal ini dapat dilihat dari
perkembangan akuntansi Jepang yang dalam perkembangannya saat ini didasarkan
pada IFRS yang ada.
Dasar Klasifikasi Akuntansi Internasional
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu:
a) Pendekatan
Deductive
Yaitu mengidentifikasikan faktor lingkungan yang
relevan dan mengkaitkan itu dengan praktek akuntansi nasional, pengelompokan
internasional atau pola perkembangan yang diajukan.
b) Pendekatan
Inductive
Praktek akuntansi individual dianalisa, pola
perkembangan atau pengelompokan diidentifikasikan dan di akhir penjelasan
dibuat dari sudut pandang ekonomi, sosial, politik dan faktor-faktor lainnya.
D. Penyajian
Wajar dan Kepatuhan Terhadap Hukum di Negara yang Dominan
ü Sistem Hukum : Akuntansi Hukum Umum
dengan Hukum Kode
Akuntansi juga dapat diklasifikasikan sesuai dengan sistem hukum suatu negara.
Akuntansi juga dapat diklasifikasikan sesuai dengan sistem hukum suatu negara.
1. Akuntansi
dalam negara-negara hukum umum memiliki karakteristik berorientasi terhadap
”penyajian wajar”, transparansi dan pengungkapan penuh serta pemisahan antara
akuntansi keuangan dan pajak. Akuntansi hukum umum sering disebut sebagai
”Anglo Saxon”. Akuntansi ini berawal di Inggris dan kemudian diekspor ke
negara-negara seperti Australia, Kanada, Hong Kong, India, Malaysia, Pakistan
dan Amerika Serikat.
2. Akuntansi
dalam negara-negara hukum kode memiliki karakteristik berorientasi legalistik,
tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian antara
akuntansi keuangan dan pajak. Akuntansi hukum kode sering disebut
”kontinental”, dan kebanyakan ditemukan di negara-negara Eropa Kontinental dan
bekas koloni mereka di Afrika, Asia dan Amerika.
ü Sistem Praktik : Akuntansi Penyajian
Wajar versus Kepatuhan Hukum
Banyak perbedaan akuntansi di tingkat nasional menjadi semakin hilang. Terdapat beberapa alasan untuk hal ini:
Banyak perbedaan akuntansi di tingkat nasional menjadi semakin hilang. Terdapat beberapa alasan untuk hal ini:
a. Ratusan
perusahaan saat ini mencatat sahamnya pada bursa efek di luar Negara asal
mereka.
b. Beberapa
Negara hukum kode, secara khusus Jerman dan Jepang mengalihkan tanggung jawab
pembentukan standar akuntansi dari pemerintah kepada kelompok sector swasta
yang professional dan independent
c. Pentingnya
pasar saham sebagai sumber pendanaan semakin tumbuh.
Perbedaan penyajian wajar dan kepatuhan terhadap
hukum mengalami banyak permasahan. Ini menyangkut penyesuaian yang dilakukan
terhadap pemberlakuan IFRS sebagai dasar penyajian. Beberapa masalah
diantaranya :
1. Depresiasi, di
mana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama masa
manfaat ekonomi.
2. Sewa guna
usaha yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap (properti) diperlakukan
seperti itu (penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi
yang biasa (kepatuhan hukum).
3. Pensiun dengan
biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau
dibebankan menurut dasar dibayar pada saat Anda berhenti bekerja (kepatuhan
hukum).
Masalah lain adalah penggunaan cadangan diskrit untuk
meratakan laba dari satu periode ke periode yang lain. Penyajian wajar dan
substansi mengungguli bentuk (substance over form) merupakan kunci utama
akuntansi hukum umum. Akuntansi kepatuhan hukum dirancang untuk memenuhi
ketentuan yang dikenankan pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau
memenuhi rencana makroekonomi pemerintah nasional. Pengukuran yang konservatif
mamastikan bahwa jumlah yang hati-hati dibagikan. Akuntansi kepatuhan hukum
akan terus digunakan dalam laporan keuangan perusahaan secara individu yang ada
di Negara-negara hukum kode di mana laporan konsolidasi menerapkan pelaporan
dengan penyajian wajar. Dengan cara ini, laporan konsolidasi dapat memberikan
informasi kepada investor sedangkan laporan perusahaan individual untuk memenuhi
ketentuan hukum.
Isu Penting Perbedaan Penyajian Wajar dan Ketaatan
Terhadap Hukum:
Isu penting yang terjadi saat ini adalah tentang
pemberlakuan IFRS sebagau dasar penyajian. Sehingga negara-negara yang belum
melakukan penyajian wajar melalukan penyesuaian terhadap laporannya.
Sumber :
http://cescbergas.blogspot.co.id/2013/04/sejarah-perkembangan-akuntansi.html
Frederick D.S Choi, Gerhard G. Mueller, 1992, International
Accounting, 2nd edition, Prentice hall Inc.
Harry I. Wolk, Jere R. Francis, Tearney, 1992, Accounting
theory, 3rd edition, south western publishing co.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar